Guru Ngaji di Tengah Kota : Cerita Mahasiswa UIM Mengajar TPA.
Halo teman-teman Muda Mulia dimanapun kalian berada, semoga kita selalu senantiasa diberikan perlindungan oleh Allah SWT. Dan jangan lupa sholawat berbingkaikan salam semoga selalu tercurahkan kepada baginda kita nabiyullah Muhammad SAW, beserta keluarga,sahabat, serta pengikutnya sampai akhir zaman. Nah teman-teman perkenalkan nama saya Habib Muhammad Rizieq seorang mahasiswa di Universitas Islam Mulia Yogyakarta dan juga sekaligus seorang guru ngaji TPA di sebuah masjid yang bernama masjid Al-Furqon. Masjid Al-Furqon ada di perum Jati Sawit asri, balecatur, Gamping, Sleman, sebuah masjid yang bisa dibilang sangat Makmur dan asri dengan halamannya yang cukup luas untuk sebuah masjid yang berada di tengah kota. Adapun kegiatan rutinan yang ada di masjid Al-Furqon sangat beragam mulai dari kegiatan harian seperti sholat berjamaah, kemudian ada kegiatan mingguan seperti pengajian bapak-bapak dan ibu-ibu yang alhamdulillah rutin dilakukan setiap hari jumat, sampai acara bulanan dan tahunan seperti pengajian akbar ahad kliwon yang diadakan setiap ahad kliwon. Dan yang saya sangat kagumi dari masyrakat disekitar masjid adalah rasa kekeluargaannya yang masih sangat kental dan terjaga dari dulu, sebuah fenomena yang sangat jarang kita temukan di perkotaan di zaman sekarang. Sebagai seorang muslim, tentu saja perintah yang pertama kali Allah perintahkan bukanlah sholat, zakat, puasa, dll. Melainkan kita dituntut untuk belajar, sebagaimana firman Allah di surah Al-Alaq ayat pertama yang artinya “bacalah”. Dari ayat ini Allah memerintahkan kita untuk menuntut ilmu, baik dia orang yang muda sampai tua, miskin atau kaya kita semua diperintahkan untuk menuntut ilmu. Dan ilmu yang paling utama adalah ilmu akhirat yang akan menjadi bekal kita di akhirat kelak. Oleh karena itu, saya pun tergerak untuk menjadi bagian untuk mencerdaskan bangsa dengan menjadi seorang guru di sebuah TPA masjid. Alhamdulillah kesempatan menjadi seorang guru tiba ketika Ramadhan tahun 2024 lalu, dimana kami mendapat kesempatan untuk mengajar TPA selama bulan Ramadhan bersama 4 orang teman yang lain. Berbagai bidang ilmu kami ajarkan mulai dari mengaji, hafalan doa sholat dan harian, hafalan surah-surah pendek, dll. Adapun untuk santrinya ada beragam mulai dari yang masih TK sampai yang paling besar tingkat SMP, berbagai watak dan sifat dari anak-anak yang berbeda tentunya membuat kami belajar bagaimana memahami dan mengatasi sifat mereka yang menurut saya masih kurang dalam berhadapan kepada seorang guru, sehingga menjadi focus kami untuk membina adab dan akhlak para santri. Setelah Ramadhan 2024, saya mengira proses mengajar sudah selesai, ternyata qadarullah saya mendapat panggilan lagi untuk terus mengajar sampai sekarang. Tentu saja ini sebuah kesempatan emas bagi saya untuk membuat ladang pahala, selain ilmu yang saya bagikan kepada ade-ade santri bermanfaat bagi masa depan mereka, ini juga menguntungkan bagi saya karena ini bisa menjadi sebuah ladang pahala jariyah yang sangat dibutuhkan setiap orang untuk menjadi bekal kita di akhirat kelak. Oleh karena itu, saya mengajak kepada semua teman-teman maupun pembaca, untuk bisa menjadi orang yang bermanfaat mengajarkan ilmu yang dimiliki walau ilmu yang kita miliki masih sedikit. Kita tidak tahu hal sepele yang kita ajarkan kepada seseorang bisa saja berdampak besar bagi kehidupan mereka kelak di masa depan, maka dari itu teman-teman terus bersemangatlah menuntut ilmu dan jangan lupa untuk di sharing yaa, agar ilmu yang kita dapatkan menjadi bermanfaat dan menjadi ladang pahala jariyah bagi kita. Nah teman-teman pembaca yang saya hormati, itu dia sedikit cerita dan nasihat dari saya sebagai seorang mahasiswa UIM sekaligus seorang guru TPA. Walaupun yang kami ajarkan hanya sedikit, tetapi ini menjadi sebuah pengalaman yang penuh dengan pelajaran hidup dan tidak akan saya lupakan sampai tua nanti. *** Terima kasih sudah meluangkan waktunya untuk membaca artikel ini (btw ini artikel yang saya buat pertama kali, jadi mohon maaf kalau masih banyak kurangnya). Sampai jumpa lagi di lain kesempatan. Akhirul kalam, wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Penulis : Habieb Muhammad Rizieq Mahasiswa Informatika Sains & Informasi UIM Yogyakarta Instagram : habib_mhmmd07