TAZKIYA UIM

Berkarya dengan Hati, Menginspirasi Dunia: Kebersamaan di Panti Disabilitas Terlantar Yayasan Sayap Ibu Jogja

Pada 14 Juni 2025, Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Islam Mulia Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat di Panti 3 (Kemandirian Disabilitas Terlantar) Yayasan Sayap Ibu Jogja.    Dengan latar belakang kesadaran bahwa sebagai organisasi mahasiswa di Kota Pelajar ini kami sudah seharusnya mampu membawa tema DIVERSITY & INCLUSIVITY (Keberagaman dan Kesetaraan) dalam sebuah program kerja, maka kegiatan pengabdian di Panti 3 YSI menjadi bukti nyata akan tekad bulat kami tersebut.    Anak-anak di Panti 3 Yayasan Sayap Ibu tidak hanya membutuhkan pemenuhan kebutuhan fisik, tetapi juga perhatian dalam aspek psikologis, sosial, dan pendidikan. Mereka sangat membutuhkan dukungan dari berbagai pihak agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, baik dari segi emosional, intelektual, maupun keterampilan hidup. Menyadari kompleksitas kebutuhan tersebut, kami memandang pentingnya menghadirkan sentuhan yang lebih bermakna melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini.    Kegiatan ini dirancang sebagai ruang interaksi yang hangat, di mana anak-anak dapat mengekspresikan diri, belajar hal-hal baru, serta merasakan kebersamaan yang tulus. Melalui rangkaian aktivitas edukatif, rekreatif, hingga penyuluhan kesehatan dan pelatihan keterampilan, kami berupaya menumbuhkan rasa percaya diri pada setiap anak. Lebih dari sekadar program sosial, pengabdian ini adalah upaya bersama untuk menyalakan harapan dan menghadirkan kebahagiaan sederhana di tengah keterbatasan. JENIS DISABILITAS Perlu kita ketahui dahulu ada apa saja jenis disabilitas itu. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas, jenis-jenis disabilitas yang diakui secara hukum di Indonesia adalah: Disabilitas Fisik Merupakan keterbatasan pada fungsi gerak tubuh, seperti amputasi, kelumpuhan, cerebral palsy, paraplegi, akibat stroke, atau kelainan bentuk tubuh lainnya. Disabilitas Sensorik (Penglihatan/Tunanetra) Gangguan pada indera penglihatan, mulai dari kebutaan total hingga penglihatan rendah yang tidak bisa dibantu dengan kacamata atau lensa kontak. Disabilitas Sensorik (Pendengaran/Tunarungu) Gangguan pada indera pendengaran, baik tuli total maupun sebagian, yang dapat menghambat komunikasi sehari-hari. Disabilitas Sensorik (Wicara/Tunawicara) Ketidakmampuan atau kesulitan dalam berbicara, baik sejak lahir maupun akibat penyakit atau kecelakaan. Disabilitas Intelektual Keterbatasan fungsi kecerdasan dan kemampuan adaptif, seperti tunagrahita, down syndrome, atau lambat belajar. Disabilitas Mental Gangguan pada fungsi pikir, emosi, dan perilaku, misalnya skizofrenia, bipolar, depresi, gangguan kecemasan, atau gangguan kepribadian. Disabilitas Perkembangan Gangguan yang memengaruhi perkembangan kemampuan sosial dan komunikasi, seperti autisme dan ADHD. Disabilitas Ganda Kondisi di mana seseorang mengalami dua atau lebih jenis disabilitas secara bersamaan, misalnya kombinasi tunarungu dan tunawicara, atau tunanetra dan tunarungu. PELAKSANAAN KEGIATAN    Acara dibuka oleh MC dan dilanjut dengan sambutan oleh Kepala Panti 3 YSI; Bapak Feri Rahmawan, S.Sos., M.A. serta Ketua Pelaksana Panitia BEM UIM Yogyakarta; Erma Zulfiana.   Selanjutnya, kami melakukan sesi perkenalan dengan gaya yang menyenangkan, kemudian teman-teman kami dari panti juga memperkenalkan diri dengan cara yang sama. Setelah itu, berbagai kegiatan seru pun dimulai, di antaranya: Ice Breaking Kegiatan diawali dengan ice breaking untuk mencairkan suasana dan membangun kedekatan. Permainan sederhana dan interaktif dilakukan agar mereka merasa nyaman, senang, dan semangat mengikuti kegiatan selanjutnya. Ajang Menunjukkan Karya Mulai dari lukisan yang indah, gelang buatan sendiri, hingga kemampuan bernyanyi. Kami pun bernyanyi dan berjoget bersama, menciptakan suasana yang penuh kegembiraan. Tarik Jajan Setelah sesi unjuk karya, kami mengadakan permainan tarik jajan yang diiringi musik. Saat musik diputar, mereka harus berjoget, dan ketika musik berhenti, barulah mereka boleh menarik jajanan. Semua mendapatkan jajanan dari hasil permainan tersebut dan langsung menikmatinya. Sementara itu, panitia lain menyiapkan manik-manik untuk sesi berikutnya. Pembuatan Gelang Pada sesi ini, kami mengajak semua membuat gelang dari manik-manik dan tali khusus yang telah disiapkan. Mereka memilih sendiri manik-manik yang diinginkan, dibantu dan didampingi panitia jika mengalami kesulitan. Panitia juga ikut membuat gelang bersama mereka, sehingga suasana semakin meriah. Edukasi Cuci Tangan Sebelum makan, panitia memberikan edukasi tentang cara mencuci tangan yang baik dan benar. Mereka sangat antusias, bahkan ada yang sudah hafal enam langkah mencuci tangan yang benar. Makan Bersama Kami makan bersama di pendopo yayasan, ada yang disuapi oleh panitia, ada yang makan sendiri, dan ada juga yang membantu memotongkan ayam untuk teman-teman baru kami tersebut. Setelah seluruh rangkaian acara selesai, kami melakukan foto bersama sebagai kenang-kenangan, lalu menutup acara dengan penuh kehangatan. Kami berpamitan, dan beberapa panitia menerima lukisan sebagai tanda terima kasih dari mereka. Suasana sangat hangat dan penuh keceriaan. Setelah acara berakhir, anggota BEM melakukan evaluasi rutin. Saat evaluasi, kami diberi gelang oleh salah satu teman kami sebagai kenang-kenangan. Ketua BEM dan Ketua Pelaksana juga menyerahkan sembako dan kebutuhan lainnya kepada pengurus yayasan sebagai bentuk penghormatan dan terima kasih atas kesempatan yang diberikan. Kami menutup hari itu dengan foto bersama, lagi. Kesan dan Harapan    Momen paling berkesan adalah ketika teman-teman kami menunjukkan hasil karya mereka yang langsung disambut tepuk tangan dan pujian, membuat mereka merasa bangga. Kegiatan ditutup dengan makan bersama dan foto-foto yang semakin menambah rasa kekeluargaan. Kehadiran anggota BEM bukan hanya membawa hiburan, tetapi juga kasih sayang dan perhatian yang sangat berarti bagi mereka.    Sebagai panitia sekaligus anggota BEM, kami merasa sangat bersyukur dan bahagia bisa melaksanakan kegiatan di Panti 3 Yayasan Sayap Ibu. Kegiatan ini bukan hanya menjadi bentuk pengabdian, tetapi juga pengalaman yang sangat berharga dan menyentuh hati. Melihat senyum dan semangat teman-teman kami saat bermain, bernyanyi, menunjukkan hasil karya, hingga makan bersama, membuat kami sadar bahwa kebahagiaan bisa datang dari hal-hal sederhana.    Kami juga merasa semakin dekat satu sama lain sebagai tim, belajar bekerja sama, saling membantu, dan memperkuat rasa empati dalam diri. Momen ini menjadi pengingat bahwa kegiatan sosial seperti ini sangat penting untuk membentuk kepedulian dan rasa kemanusiaan. Kegiatan di Panti 3 bukan hanya meninggalkan kenangan manis, tetapi juga membekas di hati kami sebagai pengalaman yang menginspirasi dan memotivasi untuk terus berbuat baik. Semoga ke depannya kami bisa kembali berkunjung dan membawa lebih banyak kebahagiaan. FOTO-FOTO SELAMA DI PANTI Penulis : Enci Kenia Deswita Mahasiswi Prodi Kebidanan UIM Yogyakarta