RuMah (Rubrik Mahasiswa )

Papua dalam Bingkai Positive: Alam, Budaya, dan Pendidikan yang Menginspirasi

Apa yang kamu ketahui tentang PAPUA…apa yang anda pikirkan pertama kali ketika dengar nama PAPUA…apakah tentang hutan dan alamnya? Ataukah orang-orangnya? Apakah tanahnya yang subur? Ataukah lautnya yang biru terbentang luas dari timur ke barat?      Ataukah jangan-jangan anda hanya tahu PAPUA sebatas daerah yang belum maju baik secara infrastruktur, Pendidikan, dan Kesehatan…ataukah anda berpikir selalu tentang konflik yang sering dengar di media?   Harapan penulis melalui tulisan ini dapat memperkenalkan “PAPUA Dalam Bingkai Positive”. Sebagai anak asli Papua, saya dengan bangga tanpa membusungkan dada ingin menyuarakan PAPUA tidak selamanya tentang “ketertinggalan, dan konflik, ”.  ***    Suatu daerah tidak dapat terpisahkan dari budaya dan adat istiadat. Budaya tidak dapat terpisahkan, karena budaya adalah identitas diri. Anda akan dikenal dari nilai budaya yang ada didalam diri, tanpa harus menjelaskan. Papua adalah tempat yang masih sangat kental dengan budaya. Zaman boleh canggih tetapi tidak untuk memunahkan. Nilai kebudayaan yang terkandung didalam suatu daerah sangat tinggi nilainya. Budaya yang diturunkan turun temurun memberikan nuansa abadi dalam bingkai penghargaan budaya. Budaya harus dilestarikan bukan menghilangkan hanya karena mengikuti perkembangan Zaman yang terus berubah dari waktu ke waktu.    Ketika menginjakan kaki kali pertama di tanah Papua anda akan di suguhkan dengan pemandangan hijau, udara yang sejuk sampe menembus sela-sela paru-paru, ukiran dan monumen yang biasanya dipajang baik di tepi jalan, bangunan rumah bahkan dari busana yang di gunakan hari-harinya. Pepohonan yang berdiri kokoh disetiap pekarangan utama maupun sebagai pembatas jalan antara jalur kiri dan kanan.    Seperti tempat-tempat lain pada umumnya, setiap pagi terlihat anak anak sekolah yang berseragam, berbagai seragam dari Paud sampai dengan SMA bahkan Ketika sedikit bergeser ke pertengahan kota milhat mahasiswa-mahasiswi dengan almet kuning yang adalah salah satu dari kampus ternama yang ada di ibu kota Jayapura Papua. Keseharian pada umumnya ada berangkat sekolah, mengikuti kegiatan belajar, kemudian berjumpa lagi dengan mereka yang berangkat untuk bercocok tanam. Di bagian lain ada yang sedang dengan seragam kantor berlarian mengejar apel pagi, masuk kantor haru tepat waktu.     Bergeser sedikit ke bagian pedesaan terpencil, mereka juga dengan aktivitas tidak beda jauh dengan bagian perkotaan. Berseragam sekolah berlarian memasuki ruang kelas. Dengan  keterbatasan teknologi jaringan dan infrastruktur tidak menjadi halangan untuk berangkat ke sekolah. Dengan jelas melihat guru-guru yang berusaha menyesuaikan diri, keseharian, dan mengupayakan segala hal untuk dapat membagikan ilmu yang mereka miliki.     Kedatangan mereka disana seringkali hanya mengandalkan pesawat missi kecil yang akan pulang balik untuk mengantar dan menjemput. Bahkan belajar seadanya dengan fasilitas seadanya tidak menjadi alasan untuk menjelajahi dunia lewat pembelajaran setiap harinya. Menjadi kebanggaan ketika ilmu yang disebar luaskan tanpa membatasi jarak, golongan dan status.    Tidak akan asing menemukan mereka yang sedang memegang buku bacaan, Papua memiliki banyak sekali tempat pelatihan atau kursus Bahasa inggris yang biasanya di manfaatkan untuk melanjutkan perkuliahan di luar negeri. Tetapi juga untuk kebutuhan kerja. Pentingnya pendidikan sangat di indahkan dengan bukti nyata didukung penuh langsung dari pemerintah daerah setempat untuk anak-anak asli Papua yang berhak menerima beasiswa pemerintah daerah. Yaitu mereka yang memenuhi beberapa kriteria untuk memperoleh biaya gratis bersekolah baik itu tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) sampai dengan tingkat perkuliahan atau Perguruan Tinggi. Dengan harapan bahwa mereka di biayai untuk kembali membangun daearah asal mereka dengan skill dan talenta yang sudah ada diasah secara matang dan intelektual tinggi. Adapun program yang sudah menghasilakn banyak lulusan putra-putri asli Papua dari luar maupun dalam Indonesia adalah program Mantan Gubernur Papua Bapak Lukas Enembe, “Seribu dokter dan Guru” melalui Lembaga Badan Pengelolah Sumber Daya Manusia (BPSDM)     Tidak lupa jalannya proses pendidikan didukung oleh asupan gizi yang hampir 95% adalah bahan alami yang mana bahan makanan mentah diambil dan diolah secara manual. Berhubung memiliki tanah yang begitu subur sehingga semua jenis makanan yang bisa ditanam kemudian di olah untuk menjadi konsumsi keluarga seisi rumah. Makanan pokok kami bukanlah nasi melainkan semua jenis umbi-umbian dan sayuran serta buah buahan hijau dan segar. Porsi satu ubi manis sudah menjadi sarapan yang cukup untuk sampai pada jam 12 siang lalu kemudian akan berulang sampai dengan jam 5 sore. Ini adalah cara kami bertahan hidup dengan hasil alam yang begitu lengkap yang diciptakan oleh Tuhan begitu sempurna. Dan juga hasil laut yaitu segala jenis ikan segar yang biasanya dikonsumsi dengan berbagai menu masakan. Yang mana selalu menjadi perpaduan yang cocok dengan hidangan papeda.     Di sisi lain dengan minimnya jumlah kendaraan di bagian perkotaan, menjadi hal positive untuk bisa menghirup urada segar tanpa polusi udara. Walaupun di beberapa kota yang tersebebar di pulau PAPUA yang juga sudah cukup maju dalam memiliki dan mengendarai kendaraan bahkan beberapa wilayah kabupaten yang masih dalam pembangunan sudah menjadi jalur utama untuk akses keluar masuk antar kampung dan kota untuk men-supply bahan makan serta kebutuhan utama lainnya. Ketika bergeser di daerah ibu kota PAPUA. Terbentang luas danau sentai dengan keindahan perbukitan kecil yang mengelilingi danau dari timur ke barat kemudian lautan Jayapura yang terbentang luas di lengkapi dengan pasir putih yang membentang luas, serta aliran sungai yang begitu sejuk dan memiliki warna biru kehijauan. Kemudian bergeser sedikit ke Papua Barat disanalah destinasi tempat wisata dunia yaitu pulau Raja Ampat yang sudah masuk dalam daftar UNESCO menjadi ikon penting dalam keindahan alam Papua. Kemudian naik sedikit di pegunungan Papua terdapat gunung salju yaitu Gunung gartenz, lalua wamena dengan bunga mei yang hanya akan ada di bulan mei lalu danau hambema yang ada wamena. Danau Habema adalah salah satu danau yang ada di daerah pegunungan selain Danau Rombebai yang juga adalah danau terbesar setelah Danau Sentani, Danau Paniai, Danau Anggi yang terkenal dengan keindahan alamnya, Danau Anggi, Danau Rawa Biru yang menjadi daya Tarik wisatawan, dan Danau Emfote. Lalu Jembatan merah yang ada di kabupaten Jayapuran yang juga menghubungkan dua pantai, pantai Hamadi dan Holtekam.     Alam menjadi destinasi wisata dan hiburan utama tetapi juga dengan kehadiran beberapa mall besar yang tersebar luas di sana, menjadi pilihan lainnya untuk merefreshkan diri seperti Mall Matahari Jayapura, Mall Borobudur Sentani, dan masih banyak lagi. Ini adalah bukti bahwa Papua tidak hanya dari alamnya tetapi dari pembangunan yang mampu memenuhi kebutuhan